Terminal Terpadu Pulogebang Raih Predikat Terminal Sehat
Terminal Bus Terpadu Pulogebang mendapat penghargaan Terminal Sehat dari Kementerian Kesehatan RI. Pengelola dinilai memiliki komitmen dalam mewujudkan terminal yang bersih dan sehat.
Kepatuhan menjaga kebersihan tidak hanya ditanamkan kepada pegawai, tapi juga penumpang di terminal,
Kepala UP Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Bernad Pasaribu mengatakan, selain petugas pengelola, masyarakat pengguna jasa maupun semua fasilitas umum di terminal juga didorong untuk patuh merawat dan menjaga kebersihan.
Terminal Kalideres dan Kampung Rambutan Raih Penghargaan dari Kemenkes RI"Kepatuhan menjaga kebersihan tidak hanya ditanamkan kepada pegawai, tapi juga penumpang di terminal. Secara keseluruhan, kebersihan area kantor, area terminal juga, kemudian fasilitas-fasilitas yang ada di terminal ini kita jaga sekali," ungkap Bernad, Kamis (3/12).
Kantin atau kios-kios jajanan yang ada di terminal juga tidak luput dari pemeriksaan petugas baik dari segi mutu atau kesehatan makanan, dan sanitasi.
"Kesehatan jajanan kantin juga menjadi perhatian kami, untuk memastikan aman dikonsumsi masyarakat umum. Termasuk sanitasi, apalagi saluran drainase air kotor dan air bersih," kata Bernad.
Bernad menjelaskan, penerapan protokol pencegahan dan pengendalian COVID-19 menjadi salah satu poin tinjauan utama dalam penghargaan Terminal Sehat ini.
Dia memastikan, kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di lingkungan terminal sudah berjalan dengan baik mulai dari penerapan 3M, ketersediaan fasilitas penunjang prokes, dan penyemprotan disinfektan secara rutin.
"Kalau untuk protokol kesehatan adalah yang utama di masa pandemi COVID
-19 ini, dalam penilaian kita tidak menemukan kendala semua sudah berjalan baik penumpang. Semua ketat, wajib pakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," urai Bernad.Bernad menambahkan, dirinya akan membuat inovasi dalam rangka meningkatkan protokol kesehatan di terminal yakni, mewajibkan petugas terminal melaksanakan bersih-bersih setiap satu sampai dua jam sekali.
"Setiap satu dua jam akan dibunyikan semacam sirine atau gong. Semua petugas yang ada di arealnya wajib bersih-bersih pada saat sirine atau gong berbunyi. Bakal saya terapkan dalam waktu dekat," tandas Bernad.